Mengintip Kebaikan Minyak Zaitun
Minyak zaitun memang sudah termahsyur berkat kebaikannya bagi
kesehatan. Terkenal memiliki aroma khas, minyak yang berasal dari buah
Zaitun ini bisa digunakan untuk memasak atau dikonsumsi langsung.
Banyak para ahli kesehatan menyarankan untuk mengonsumsi minyak zaitun karena diketahui mengandung lemak tak jenuh yang baik bagi tubuh dan kesehatan. Tak hanya itu, berdasarkan penelitian, minyak zaitun juga mampu mencegah berbagai penyakit.
Jantung
Para ilmuwan telah menunjukkan bukti bahwa minyak zaitun bisa memberikan perlindungan dari masalah jantung, seperti serangan jantung dan stroke. Dalam sebuah penelitian mengenai antioksidan utama dalam minyak zaitun, peneliti Portugal menunjukkan salah satu antioksidan tertinggi dalam minyak zaitun, DHPEA-EDA, bisa melindungi sel darah merah dari kerusakan.
Alzheimer
Penelitian oleh tim peneliti dari Northwestern University dan Monell Chemical Senses Center menunjukkan senyawa alami oleocanthal dalam minyak zaitun bisa membantu mengobati dan mencegah penyakit alzheimer.
Kolesterol
Sekitar 80 persen minyak zaitun mengandung asam lemak tak jenuh tunggal yang melawan oksidasi. Asam lemak tak jenuh tunggal ini melawan menjadi tingkat kolesterol baik dan kolesterol buruk.
Selain itu, kehadiran fenol, tokoferol dan antioksidan alami lainnya dalam minyak zaitun juga mencegah pembentukan radikal bebas tertentu yang dapat menyebabkan kerusakan sel dalam tubuh manusia.
Kanker usus
Peneliti Spanyol menunjukkan bahwa minyak zaitun dalam makanan Anda menawarkan manfaat bagi pencegahan kanker usus besar. Hasil penelitian menggunakan tikus menunjukkan bahwa tikus yang diberi makanan dilengkapi minyak zaitun memiliki risiko kanker usus lebih rendah dibandingkan tikus diberi makan dengan minyak lain.
Sumber : http://id.she.yahoo.com/mengintip-kebaikan-minyak-zaitun-083100411.html
Pembuatan Ethanol Fuel Grade Dari Sorghum (Sorghum Bi Color) Metode Reaksi Simultan Sakarifikasi Dan Fermentasi Sebagai Bahan Bakar Alternatif
Oleh : Ir. ENDAH RETNO DYARTANTI MT
Pembuatan etanol fuel grade dengan proses reaksi simultan sakarifikasi dan fermentasi (SSF) biji sorgum (sorghum bicolor L. Moencl) dengan enzim glukoamilase (aspergillus niger) dan yeast (saccharomyces cerevisiae). Pengeringan etanol menggunakan metode adsorpsi kolom unggun tetap dengan adsorbent silica gel dan CaO.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinetika reaksi SSF dan karakterisasi Ethanol Fuel Grade yang dihasilkan dengan proses adsorpsi kolom unggun tetap dengan adsorbent silica gel dan CaO. Reaksi SSF dilakukan setelah proses likuifikasi dimana sorghum,larutan aliquot dan enzim alpha-amylase pada pH 6,9 dipanaskan pada suhu 85 OC selama 1.5 jam.
Pada SSF, hasil proses likuifikasi kemudian didinginkan sampai suhu 55 OC dan pH 4,5 setelah itu ditambahan larutan stater dan enzim glukoamilase. Substrat direaksikan dalam erlenmeyer anaerob yang terendam dalam shaker bath. Proses SSF dijaga pada temperatur 30OC selama 10 jam. Proses pengeringan diawali dengan pemurnian etanol melalui destilasi hingga kadar ±95% dilanjutkan pengeringan menggunakan adsorber kolom unggun tetap dengan bahan isian Silica gel dan CaO.
Kolom adsorber terdiri tabung adsorber (D= 3,8cm;H= 40cm) dengan dengan jaket pemanas. Etanol diuapkan pada temperatur ± 80ÂșC. Uap etanol kemudian dialirkan ke dalam kolom unggun tetap yang berisi adsorbent (±200gr) yang telah dikeringkan. Pengeringan etanol dijalankan selama 90 menit. Uap etanol keluaran diembunkan menjadi etanol cair melalui kondenser. Dari penelitian ini dapat pada reaksi SSF dengan kisaran enzim glukoamilase 4 ml, 8 ml, 10 ml, dan 12 ml untuk konsentrasi substrat 12 %, didapatkan kondisi optimum yaitu menggunakan konsentrasi enzim glukoamilase 8 ml.
Pada penelitian diperoleh konstanta Michaelis-Menten (Km) untuk konsentrasi substrat 12 % dan enzim glukoamilase 8 ml adalah 11,6875 gr/l.jam dan laju reaksi maksimum (Vmax) 12,5 gr/l.jam. Pada proses pengeringan didapatkan kondisi terbaik pada berat adsorben 200 gram laju alir uap etanol 0.1667 ml/s dan menit ke 25dengan konsentrasi etanol 99,7 %
Sumber : http://lppm.uns.ac.id/sirine/penelitian.php?idp=2916
Tidak ada komentar:
Posting Komentar