Di Krayan tidak ada istilah : “Asam di gunung, garam di laut”
Pernah mendengar pepatah tersebut? Asam di gunung, garam di laut.
Ternyata tidak melulu seperti itu. Terdapat satu tempat di Propinsi
Kalimantan Timur yang justru menghasilkan garam di gunung. Sebagai
kawasan yang terkenal dengan julukan The Highland of Borneo, Kecamatan Krayan (Kabupaten Nunukan) memiliki kekayaan sumberdaya alam yang tinggi mulai dari landscape yang
unik, kekhasan budaya masayarakat lokal, penghasil beras berkualitas
hingga memiliki mata air asin yang berasal dari pegunungan.
|
Penghasil garam gunung: Desa Long Midang, Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur |
Garam gunung oleh masyarakat adat Suku Dayak disebut”Tusu Nado” yang
sudah dikonsumsi sejak jaman nenek moyang mereka hingga saat ini.
Menurut cerita seorang yang saya temui di tempat pengolahan garam
tersebut, sumber air asin penghasil garam ini ditemukan ketika nenek
moyang Suku Dayak Lundayeh sedang berburu di hutan, seekor tupai
berhasil di-sumpit (salah satu senjata khas Suku Dayak) dan jatuh
ke air, saat tupai tersebut diolah (direbus) untuk kemudian dimakan
ternyata rasanya sangat asin tidak seperti biasanya sehingga mereka
mencari tahu di lokasi tupai itu jatuh dan ternyata ditemukan sumber air
asin. Saat ini sumber air asin tersebut sudah direnovasi menjadi sumur
garam.
|
Sumur sumber air garam |
Lokasi keberadaan garam gunung ini terletak di Desa Long Midang
(wilayah adat Krayan Hulu), Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan dimana
desa tersebut berbatasan langsung dengan Malaysia. Di Malaysia, garam
gunung ini sangat diakui
kualitasnya dan dijadikan sebagai salah satu rujukan alternatif
pengobatan secara tradisional. Secara geografis dan pertimbangan akses
transportasi, memang Desa Long Midang (Krayan) ini lebih dekat ke
Malaysia dan dapat dengan mudah dijangkau dengan transportasi darat,
untuk mencapai wilayah (Indonesia) lain yang terdekat dengan Krayan saja
harus menggunakan transportasi udara (pesawat) sehingga tidak
mengherankan apabila para pengolah garam ini lebih memilih Malaysia
sebagai pasar mereka daripada pasar dalam negeri. Hal ini jugalah yang
menyebabkan masyarakat Indonesia banyak yang tidak/belum mengetahui
produk garam berkualitas seperti garam gunung di Krayan ini.
Sumber : http://deliasbaracasa.blogspot.com/2012/01/asam-di-gunung-garam-di-laut.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar